HAPPY NEWYEAR 2013

Minggu, 30 Juli 2017

ORTU





COPAS DARI KIRIMAN WA
Bagus banget buat yg tinggal bareng ortu:
Sumber : Shirley Theresia

Tercenung membaca tulisan Bu S. Mara Gd ini.

"Sekadar sharing:

Orang yang mulai memasuki tahap pikun, perangainya berubah drastis. Waktu Mama pada tahap itu, perangainya minta ampun ajaibnya dan sangat menguji kesabaran. 


Pada saat itu Mama belum ada gejala pikun. Masih bisa baca koran, diajak bicara jawabannya masih normal, segala sepertinya masih ingat.

Tapi perangainya berubah, di antaranya selalu mencari kesalahan orang di sekitarnya.
Segala yang dilakukan orang lain tidak ada yang bener, pasti dikritik ini salah, itu salah. 

Misalnya, aku lagi masak, lalu Mama muncul di dapur, dari jarak 3 meter dia tanya, "Masak apa?" Dan setelah aku jawab, Mama akan bilang, "Pasti tidak kamu kasi gula!" (atau garam, atau apalah pokoknya). Kan menjengkelkan toh, lha wong dari jarak 3 meter, belum dicoba, kok tau tidak dikasi gula atau garam ato apa. Tapi begitulah.

Belakangan aku baru mengerti bahwa Mama berbuat itu untuk membuktikan kepada dirinya sendiri dan orang lain, bahwa dia masih yang paling benar, yang paling pandai, yang paling tahu.

Keanehan lain, Mama selalu merasa orang lain membicarakan dia. Asal lihat orang lain berbicara, Mama bilang, "Ngrasani aku apa?" Jadi paranoid. Selalu curiga orang ngerasani dia.

Yang ketiga, selalu merasa orang lain mencuri barangnya. Selalu menuduh orang lain mengambil barangnya. Dari duit, sampe makanan sampe pakaian, sampe kunci, dah apa saja, pasti barangnya dicuri orang.

Yang keempat suka mengarang cerita bohong. Tidak ada peristiwa itu tapi bisa mengarang seolah-olah terjadi sungguh-sungguh. Dalam hal ini ceritanya selalu orang lain berbuat jahat kepadanya, merasa dizolimi gitulah istilahnya.

Yang kelima, selalu memberontak. Orang ngomong kiri, dia malah sengaja ke kanan. Pokoknya sama sekali tidak mau dibantu, tidak mau diatur, tidak mau nurut sama sekali. Supaya dia mau pake pampers aja, harus bertengkar dulu, karena ga mau.

Proses ini pada Mama terjadi sekitar 10 tahun. Dari mulai pikunnya tidak kentara, hingga akhirnya masuk ke kategori pikun. Setelah masuk ke tahap pikun, perangainya berubah 180 derajat, Mama menjadi seperti anak manis, 100% menurut, dan hepi selalu tertawa. Sudah lenyap segala sifat antiknya.
Mengapa aku berbagi pengalaman ini?

Banyak anak tidak mengerti bahwa sebelum kita melihat gejala pikun itu pada orangtua kita yang lansia, mereka sendiri sudah merasa ada penurunan kemampuan, dan mereka berusaha memeranginya, tidak mengakuinya, menutupinya, supaya orang lain tidak tahu. Karena itulah perangai mereka berubah. Mereka mau selalu dianggap benar, selalu dianggap bisa, selalu dianggap tahu segala.

Itu adalah respons yang alami terutama pada orang-orang lansia yang tadinya sangat kapabel dalam segala hal. Pada lansia yang tadinya tidak terlalu kapabel, perubahan perangai itu tidak terlalu parah.

Jadi bila kita menghadapi lansia yang menurut kita masih "normal" tapi perangainya berubah ajaib, kita harus sadar bahwa lansia itu sudah akan pikun. 

Ini supaya kita tidak stress menghadapinya, dan kita bisa menyusun kiat untuk mengatasinya.
Fase ini akan lewat setelah lansia itu benar-benar masuk tahap pikun.

Yang sabar aja selama tahun-tahun transisi itu. 

Mereka tidak bermaksud menyulitkan hidup anak-anaknya, itu adalah sesuatu yang tidak bisa mereka perangi. 


Jangan dimusuhi, jangan dijahati, jangan dicuekin walaupun ini merupakan ujian kesabaran bagi kita.

Jaga aja kesehatan mereka, dampingi mereka, rawat mereka baik-baik supaya panjang umurnya dan bila nanti orangtua kita benar-benar pikun, kita punya kehormatan untuk merawat mereka seperti merawat anak balita kita. Saat itulah kita bisa membalas sedikiiiiit budi baik mereka yang telah membesarkan kita."

Semoga bermanfaat

Selasa, 24 Juni 2014

KISAH NYATA DIMUSIM DINGIN




Kisah Nyata di musim yang dingin, seperti termuat dalam Xia Wen Pao, 2007) Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain. masa kecilnya hilang karena utk membantu mencari nafkah demi kelangsungan hidup sehari-hari.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar dan ngk tahu diri !

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah.

Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil tsb, dia membukanya :
Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap terbaca :

Isi tulisan tsb adl sbb. :

***  mama pasti lupa kalau
Hari ini hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah buat mama.
Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. selamat ulang tahun mamaku sayang ."*
Aku selalu sayang pada mama.....muuah.............***

Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita,
karena persepsi kita belum tentu benar adanya.


Take time to THINK. It is the source of power
Take time to READ. It is the foundation of wisdom
Take time to be QUIET. It is the opportunity to seek God
Take time to DREAM. It is what the future is made of
Take time to PRAY. It is the greatest power on earth....... .






Teman-teman semuanya, sering kali kita terlalu cepat & tergesa-gesa menghakimi atau menghukum orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya, hanya karena tidak sesuai dengan persepsi atau rencana kita bahkan kita tidak sadar bahwa kita telah menyakiti orang yang kita sayangi.

Kita memang perlu terus belajar sebelum terlambat.



Posted by Eddy TG
Source : The ESQ book.



sumber

Jumat, 20 Juni 2014

SUAMIKU TIDAK SEMPURNA , TETAPI KEHADIRANNYA MENEMPURNAKAN DIRIKU



 




PARA ISTRI ,


Dalam dunia kita, cinta dan pasangan hidup adalah 2 hal yang selalu jadi pembicaraan. Bisa dikatakan, cinta dan jodoh (pria yang menjadi suami Anda saat ini atau kelak) adalah salah satu pencapaian hidup.


Banyak wanita berpikir dan melambungkan angan-angan bahwa pendamping hidupnya kelak haruslah pria yang sempurna, pria yang selalu membuat bahagia selama-lamanya.

 TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, TERMASUK ANDA DAN PASANGAN ANDA


Banyak wanita kecewa dengan pasangannya karena perbedaan sifat yang baru diketahui setelah menikah. Banyak wanita yang jengkel karena ada kebiasaan pasangan yang membuat kesal setiap hari. Juga hal-hal lain yang tidak jarang membuat wanita sedikit demi sedikit melunturkan cinta dan rasa hormatnya pada suami.



Jika Anda berada dalam kondisi ini, lihatlah video mengharukan di bawah ini hingga selesai. Hanya 3 menit saja, lalu tanyakan lagi pada diri Anda,




Video ini menceritakan seorang wanita yang baru saja kehilangan suami untuk selama-lamanya. Dalam balutan suasana duka, wanita ini dengan tabah menceritakan sedikit ketidaksempurnaan suaminya.


***

Saya tidak akan memuji mendiang suami saya, tidak hari ini.

Saya juga tidak akan menceritakan betapa baiknya dia, karena Anda semua pasti sudah mengetahuinya.

Tetapi..

Saya akan menceritakan hal kecil yang akan membuat Anda semua sedikit tidak nyaman.


Pertama, saya akan menceritakan apa yang terjadi di tempat tidur.

Pernahkah Anda kesulitan menghidupkan mobil di pagi hari?

Seperti itulah suara dengkuran suami saya.


Tetapi tunggu, mendengkur parah bukan satu-satunya.

Suami saya juga sering buang gas.

Kadang suaranya begitu keras, sehingga dia akan terbangun akibat suara gasnya sendiri dan bertanya, "Suara apa itu?"

"Itu suara anjing," jawab saya. "Tidurlah kembali, sayang!"


Mungkin Anda berpikir bahwa hal-hal seperti itu lucu.

Tetapi pada detik-detik terakhir hidupnya, ketika penyakit suami saya bertambah parah, suara gas itu menjadi tanda bagi saya bahwa suami saya masih hidup.


Dan sekarang..

Saya merindukan suara-suara itu lagi sebelum saya tidur.


Pada akhirnya..

Ini menjadi hal-hal kecil yang akan Anda ingat.

Sedikit ketidaksempurnaan yang membuatnya sempurna untuk Anda


Jadi..

Untuk anak-anak saya,

Ibu berharap suatu hari nanti, kalian juga menemukan pasangan hidup yang memiliki keindahan dalam ketidaksempurnaan.

Seperti arti kehadiran ayah kalian untuk ibu.

***

Selalu ada hal-hal yang menjadi ketidaksempurnaan seseorang.

Tetapi apakah hal itu akan melunturkan cinta Anda untuknya dan melupakan hal-hal baik yang sudah dia lakukan?

Seharusnya tidak.

Karena dalam ketidaksempurnaan setiap manusia, selalu ada cinta yang sempurna.

 

SUMBER

TUKANG BECAK YANG MENYUMBANG 500 JUTA UNTUK ANAK MISKIN


dari penarik becak tua ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Keikhlasan hati membantu orang lain tidak hanya bisa didapat saat kita sudah bergelimang harta. Bahkan dalam keadaan miskin sekalipun, kita bisa membantu orang yang lebih membutuhkan.


 

 Bai Fang Li (c) kayamo
Nama pria tua ini adalah Bai Fang Li, dia adalah seorang tukang becak yang tinggal di Tianjin, China. Usianya tidak lagi muda, setiap hari dia menarik becak di kotanya. Pekerjaannya tidak menghasilkan banyak uang, bahkan Bai Fang Li termasuk dalam keluarga miskin yang tinggal di gubuk sederhana. Pakaian yang digunakan sangat lusuh, untuk makanpun, Bai Fang Li harus mencari makanan sisa di tempat sampah. Tapi tahukah Anda, penarik becak yang miskin ini telah menyumbang lebih dari $ 53.000 atau sekitar Rp 500 juta untuk anak-anak miskin.

Jumlah yang sangat besar bukan? Uang itu bisa saja dipakai Bai Fang Li untuk menghidupi dirinya sendiri, tetapi dia memilih untuk sedikit demi sedikit membantu sebuah yayasan yatim piatu yang mengasuh 300 anak tidak mampu. Saat matahari baru muncul Bai Fang Li sudah menarik becak dan bekerja. Saat malam mulai dingin, dia pulang ke rumah dan menyisihkan penghasilannya sedikit demi sedikit untuk yayasan tersebut. Sebenarnya apa yang membuat Bai Fang Li rela menyerahkan hasil kerja kerasnya pada orang lain yang tidak dia kenal?

Pada tahun 1986, Bai Fang Li melihat seorang anak sekitar 6 tahun yang membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Setelah diberi uang, anak itu tetap saja mencari makan dengan mengumpulkan sisa-sisa makanan dari tempat sampah. Saat Bai Fang Li bertanya mengapa anak itu tidak membeli makanan dari hasil kerjanya, sang anak mengatakan bahwa dia akan memakai uang itu untuk membeli makanan untuk dua adiknya, karena orang tua mereka tidak diketahui keberadaannya.

Sejak saat itu, hati Bai Fang Li terketuk untuk melakukan cara yang sama. Dia selalu menyisihkan penghasilannya yang tidak seberapa untuk disumbangkan.

Kepergiannya Ditangisi Banyak Orang dan Memberi Inspirasi


Tahun demi tahun berlalu. Pada tahun 2001, usia Bai Fang Li sudah lebih dari 90 tahun. Tubuh tuanya sudah tidak sanggup lagi bekerja dan menarik becak. Dengan tubuh ringkih, Bai Fang Li menyerahkan sisa uang terakhir yang bisa dia sumbangan pada yayasan. Uang tersebut berjumlah $ 80 atau sekitar Rp 712.000.

Saat itu, Bai Fang Li mengatakan, "Saya sudah terlalu tua dan lemah untuk menarik becak. Saya tidak bisa lagi memberi sumbangan secara rutin. Mungkin ini adalah sumbangan terakhir yang bisa saya berikan," Semua guru dan staf yayasan menangis menerima sumbangan itu. Mereka tahu bahwa bukan hal yang mudah bagi seorang tukang becak setua Bai Fang Li untuk mengumpulkan uang-uang itu. Dari catatan keuangan yayasan, terhitung bahwa sejak pertama kali memberi sumbangan, Bai Fang Li sudah memberi hampir Rp 500 juta untuk yayasan tersebut.


Pada tahun 2005, Bai Fang Li menghembuskan napas terakhir karena terserang kanker paru-paru. Semua anak yang pernah dibantu mengantar kepergian pria baik hati ini dengan tangis haru. Kebaikan hati Bai Fang Li menjadi contoh nyata bahwa kemiskinan bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berguna bagi orang lain. "Sebuah cinta luar biasa dari sosok yang luar biasa" itulah isi tulisan yang mengiringi kepergian Bai Fang Li.

Satu kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan yang lain. Anak-anak yang dulu dibantu oleh Bai Fang Li dan telah dewasa meneruskan kebaikan hati pria tua itu untuk selalu membantu anak-anak lain yang kekurangan.

***
Itulah sebuah kisah nyata yang bisa menjadi inspirasi kita. Sudahkah Anda membantu orang lain yang kekurangan? Jangan menunggu hingga kaya untuk memberi bantuan atau takut miskin karenanya. Sesungguhnya Tuhan Maha Kaya dan akan memberi rezeki dari sumber tidak terduga jika seseorang memiliki keikhlasan hati untuk membantu orang lain.


PUISI BJ HABIBIE UNTUK AINUN



Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. ..

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, ...

dan kematian adalah sesuatu yang pasti ...

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ....

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, ..

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, 
 hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi .... 

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, ..

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, ...

aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini ...

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, ..

tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ..

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini ...

Selamat jalan, ..

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, ...

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada ...
selamat jalan sayang, ..

cahaya mataku, penyejuk jiwaku, ...

selamat jalan, ...

calon bidadari surgaku ...

- HABIBIE -

SAAT GUBUKKU TERBAKAR

 

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal, terdampar di pulau yang kecil dan tak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelamatkannya, dan setiap hari dia mengamati langit mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai.

Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar, asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah, hilanglah semuanya. Dia sedih dan marah.

"Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis.

Pagi- pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya.
"Kami melihat tanda asapmu", jawab mereka.
Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan bekerja di dalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan.

Ingatlah, ketika "gubukmu" terbakar, mungkin itu "tanda asap" bagi kuasa Tuhan. Ketika ada kejadian negative terjadi, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.
(Sumber:Lintasberita)

POLISI MENYUSUI ANAK KORBAN GEMPA

 

 

Polisi Tiongkok Naik Pangkat Karena Menyusui Bayi Korban Gempa ::

Jiang Xiaojuan, wanita polisi yang terkenal di kalangan rakyat Tiongkok karena memberi ASI kepada bayi yatim-piatu setelah gempa 12 Mei, secara resmi telah dinaikkan pangkatnya satu tingkat di biro polisi lokal, kendati ada kontroversi di negeri itu mengenai pengangkatan tersebut.

Jiang diangkat menjadi anggota Komite Biro Keamanan Masyarakat Jiangyou, Partai Komunis Tiongkok (CPT), dan Wakil Komisaris Biro itu, Kamis, kata seorang pejabat bermarga Su dari departemen organisasi Komite CPT Jiangyou, Provinsi Sichuan, kepada Xinhua, Sabtu.

Jiang saat ini melakukan pidato keliling dan akan memangku jabatan segera setelah ia kembali ke Jiangyou, kata pejabat tersebut.

Su membantah laporan media bahwa pengangkatan itu telah ditangguhkan akibat kontroversi.

Banyak orang menyampaikan keberatan ketika pemerintah Jiangyou meminta pendapat masyarakat setelah melakukan pengangkatan. Mereka mengatakan satu posisi resmi tak boleh digunakan untuk mempromoasikan seorang contoh moral.

"Pengangkatan semacam itu akan menyulut kegiatan spekulasi," tulis satu anggota masyarakat pengguna Internet yang bernama "West Line" di forum Internet terkemuka forum.xinhuanet.com, sementara seorang lagi menyatakan promosi mesti dilandasi atas kemampuan seseorang.

Tetapi ada banyak juga pendukung pengangkatan Jiang. Mereka mengatakan apa yang dilakukannya memperlihatkan bahwa ia adalah seorang petugas negara yang baik.

Su, pejabat di Jiangyou, memuji perdebatan tersebut, dan mengatakan, "Itu memperlihatkan masyarakat tertarik pada promosi para pejabat pemerintah dan antusiasme mereka pada politik."

Namun Su mengatakan, "Kami telah melewati prosedur yang seharusnya dan percaya ia memenuhi syara untuk posisi barunya."

Jiang (30), ibu satu anak yang berusia enam bulan, menitipkan bayinya sendiri pada kedua orang-tuanya dan ikut dalam kegiatan pertolongan bencana setelah gempa Sichuan.

Karena terdorong oleh nasib buruk banyak bayi yang terpisah dari ibu mereka, Jiang akhirnya memberi ASI kepada sembilan bayi. Gambar saat ia menyusui tersebar di seluruh negeri tersebut, sehingga ia diberi nama julukan "ibu polisi".

Sejak itu, ia telah mendapat sebutan penghargaan seperti "pahlawan dan personil polisi panutan" dari Kementerian Layanan Masyarakat dan Departemen Organisasi Komit Pusat CPT. (antara.co.id)